Kamis, 06 Maret 2014

Zeroce Satria Es : Eps.15(end)



Mereka menembakan serangannya masing-masing, Zeroce mengeluarkan “Ice Ball” dan Inferno mengeluarkan”Fire Ball”. Ice Ball Zeroce menghampiri Inferno, tetapi pada saat sudah mendekati Inferno, Inferno pun menghancurkan Ice Ball Zeroce. Sama halnya juga Fire Ball Inferno, pada saat mendekati Zeroce, malahan Zeroce menendang Fire Ball itu seperti menendang bola mengarahkan ke tempat lain. Zeroce dengan cepatnya mengeluarkan “Kori Blade”, sama halnya juga Inferno mengeluarkan senjatanya yang dinamakan “Sword Fire”. Dan akhirnya pertarungan mereka pun di mulai.

Jumat, 28 Februari 2014

Zeroce Satria Es : Eps.14



2 minggu kemudian, beberapa hari dari pulang ke rumah sakit dia kembali bersekolah.
Fathur : hei san, gimana kabarmu? Baik-baik aja kan
Ikhsan : ya, aku baik-baik aja
Cahyo : san, aku merasa bermimpi atau tidak ya..aku liat kamu berubah menjadi sosok berkostum keren..beneran itu kamu san..
Ikhsan : ssstt volumenya kecilin…ya itu aku
Cahyo : wow…sekarang kamu jadi pelindung bumi ya, jika kamu merasa kewalahan…kami siap akan membantu kamu, percayalah!!!
Fathur : ya,,kami akan membantumu
Ikhsan : kalian,, baiklah mari kita berjuang bersama
            Selesai berbincang dengan Fathur & Cahyo, Ikhsan kembali ketempat duduknya dan di bangku sebelah Ikhsan sudah ada Zakir yang sedang asik membaca buku,

Jumat, 21 Februari 2014

Zeroce Satria Es : Eps. 13



Zeroce : sudah!! Lakukan saja!!.. ini adalah pertarungan antar kami!!
            Setelah mendengar ucapan Zeroce, Grey pun yakin untuk membawa Cahyo dan Fathur pergi dari tempat pertarungan Zeroce dan Macred..
Macred : bagaimana kau bisa menang?? Kau Cuma sendiri sedangkan kami banyak.. ahahaha
Zeroce : Sebanyak apapun kalian akan aku hadapi!!
            Zeroce pun menyerang lebih awal dengan mengeluarkan Ice ball nya. Tetapi, serangan Zeroce tidak mengenai Macred. Macred berhasil menghindari jurus es Zeroce, dan Macred pun melayang di langit,

Senin, 10 Februari 2014

Zerocw Satria Es : Eps.12



Ikhsan : sebenarnya yang ingin aku katakan adalah…
Rena : iya apa kak??
Ikhsan : aku tidak bagus dalam berkata-katanya tapi 1 yang ku tau, Aku suka dan sayang sama kamu, Rena maukah kau menjadi pacarku…??
            Rena Hanya terdiam mendengar pernyataan Ikhsan sampai mereka turun dari bianglala, Ikhsan mengajak Rena ngombrol tapi Rena terus diam dan tidak berani melihat Ikhsan, Akhirnya Ikhsan memberanikan dirinya….

Kamis, 06 Februari 2014

Zeroce Satria Es : Eps.11



                Di sekolah,
Cahyo : tur malam ini kamu ada kesibukan gak?
Fathur : gak ada, emang kenapa?
Cahyo : katanya mulai malam kemarin pasar malam sudah dibuka, aku ingin ngajak kamu  ke situ, mau gak?
Fathur : boleh-boleh saja, tapi Ikhsan ikut gak
Cahyo : gimana mau ngajak dia, orangnya aja belum datang
            Cahyo dan Fathur asik ngobrol, di luar Ikhsan pun datang dan masuk ke kelasnya.

Senin, 03 Februari 2014

Zeroce Satria Es : Eps.10



Di sekolah,
Cahyo : pagi yang membosankan,
Ikhsan : bagi ku biasa aja.
Fathur : Sebelum aku berangkat sekolah, Leo nelpon aku dia bilang dia tidak bisa hadir sekolah karena Leo pergi ikut dengan pamannya.
Cahyo : emang ada apa ikut dengan pamannya?
Fathur : pamannya ingin mengajari Leo tentang cara meneliti penemuan bangunan-bangunan tua di dunia ini
Ikhsan : berarti pamannya Leo adalah seorang Arkeolog gitu?
Fathur : kayanya sih begitu
Cahyo : ahhh, gak seru nih kalo gak ada Leo
Fathur : sudah sudah, yang penting kita bisa nongkrong seperti biasa tanpa ada hal-hal yang Greget.
Ikhsan : (mau berjalan dan meninggalkan bangkunya) aku keluar dulu
Cahyo : kamu mau kemana, jangan bilang kamu galau gak ada Leo kan
Ikhsan : GeeR
            Ikhsan keluar kelas dan berjalan mengelilingi sekolah, saat Ikhsan berjalan ada seseorang menepuk pundak dia.
Rena : hai..kak Ikhsan
Ikhsan : (terkejut)…eh kamu, ngagetin aja nih
Rena : haha…maaf-maaf, ngapain kakak dari tadi jalan kok murung banget. Senyum dong…nih kan masih pagi, semangat dong.
Ikhsan : (senyum terpaksa) hehe…iya ya
Rena : aku temenin ya jalan-jalannya biar tambah semangat..
Ikhsan : eh?? i..iya deh
            Mereka berdua jalan barengan. Untuk menghibur Ikhsan, Rena mengajak ke taman sekolah.
Rena : kak, kita ke taman yuk
Ikhsan : heh??...baiklah
            Sesampainya di taman sekolah, mereka berdua pun duduk.
Ikhsan : Ren..
Rena : ya??
Ikhsan : hari ini, kamu ada kesibukan gak.
Rena : kayanya gak ada deh, emang kenapa?
Ikhsan : kamu  mau gak nemenin aku jalan-jalan
Rena : hmm..ok
Ikhsan : terima kasih
Rena : oh ya, malam ni kan ada pasar malam…entar malam kita kesana aja yuk
Ikhsan : baiklah…oh iya aku kan gak punya nomor HPmu, boleh gak aku minta ?
Rena : ohh…catat ya 0XXXXXXXXXXX
Ikhsan : ok…entar aku jemput kamu ya jangan lupa kasih alamatnya.
Rena : iya ya…hehe…aku pergi ke kelas dulu ya kak
Ikhsan : tunggu!!
Rena : ada apa?
Ikhsan : terima kasih kau telah menemaniku pagi ini, sekarang aku mulai bersemangat.
Rena : (tersenyum) hehe…iya sama-sama. Dahh
            Rena pergi meninggalkan Ikhsan, Sekarang dia mulai bersemangat. Ikhsan meninggalkan taman dan dia ingin pergi ke kelas nya.
            Di dalam kelas,
Cahyo : eh, lama amat sih kamu keluar…emang kamu kemana aja dari tadi
Ikhsan : Cuma cari udara aja…hehe
Fathur : wih…tumben nih semangat amat pagi-pagi kaya gini, sebelumnya kamu tadi murung amat sekarang senyum-senyum sendiri
Ikhsan : ya begitu lah…(lalu Ikhsan duduk di Bangku asal nya)
Zakir : ciee ciee..aku tau jadi kamu senyum-senyum kaya gini, pasti kamu habis ngobrol sama Re- (ucapnya berbisik di telinga Ikhsan) 
Ikhsan : ssttt…kalo kamu udah tau diem aja kir..
Zakir : hehe..
            Bel pulang berbunyi, para murid-murid pun pulang. Ikhsan tiba di tempat parkiran dan mengambil motornya, di parkiran Ikhsan merasa ada yang memerhatikan dia dari belakang sekolah. Tetapi, pada saat membalikkan pandangan badannya melihat kebelakang, makhluk itu pun menghilang.
Ikhsan : hah??barusan tadi apa ya…mirip kunt******
            Ikhsan menghidupkan motornya dan bergegas pulang kerumah tapi sebelum pulang kerumah Ikhsan menjemput adiknya seperti biasa sepulang sekolah. Saat  tiba di Rumah, Ikhsan beristirahat di kamarnya dan mengingat waktu di taman pada saat berduaan dengan Rena.
Ikhsan : oh iya, aku harus menghubungi Rena, alamatnya aja aku gak tau gimana aku kencan malam ini.
            Ikhsan menelpon Rena,
Ikhsan : halo.
Rena : halo, ini siapa ya?
Ikhsan : orang yang di taman minta no HPmu.
Rena : oh, kak Ikhsan ya…ada apa ya kak
Ikhsan : entar malam jadi kan kita jalan-jalan.
Rena : jadi dong…
Ikhsan : kalau aku jemput kamu, bisa gak
Rena : bisa, alamat rumah ku Jl.(untuk kenyamanan seseorang, kami akan merahasiakan alamat Rena)
Ikhsan : sip…thanks ya,entar malam aku jemput
Rena : iya..
            Ikhsan pun mematikan telponnya.
            Malam hari,
Ikhsan : Der tolong jaga rumah ya, kakak mau jalan-jalan sama teman
Deri : Iya…wih rapi amat kakak berpakaian, jalan-jalan sama pacar ya
Ikhsan : ahh, nggak…kan kakak jalan-jalan sama teman aja…kakak pergi dulu ya
Deri : iya…hati-hati di jalan
            Saat Ikhsan menghidupkan motornya ada seseorang yang memperhatikan  di bawah pohon dekat rumah Ikhsan, orang itu memandang ikhsan sangat tajam. Perasaan hati Ikhsan merasa ada yang memerhatikan seperti di sekolah tadi. Ikhsan memalingkan wajahnya dan melihat pohon tersebut. Tidak ada seorang pun yang berada di situ.
Ikhsan : perasaan gak enak deh malam ini, tapi malam ini kencan aku harus berhasil.
            di perjalanan menuju rumah Rena, Ikhsan menelpon terlebih dahulu agar Rena tinggal siap-siap saja pergi ke pasar malam.
Ikhsan : Ren…ni aku siap-siap kerumahmu, kamu tunggu aja di depan rumahmu ya.
Rena : iya..
            Ikhsan mematikan telponnya, sesampainya di rumah Rena.
Ikhsan : wow, cantik banget kamu malam ini. Sudah siap kan
Rena : hehe…kakak ini bisa aja, ya aku sudah siap kok
            Rena pun menaiki motor Ikhsan dan duduk dibelakangnya.
            Sesampainya di pasar malam.
Ikhsan : kamu tunggu aja ya, aku markir motor dulu
Rena : iya..
            3 menit kemudian,
Ikhsan : maaf,, lama tadi parkirannya penuh
Rena : iya gpp aja,, ayo masuk
Ikhsan : ayo (moga aja malem ini lancar , doa penuh harapan)
            Saat sedang asik berjalan berdua Ikhsan tak sengaja menabrak seseorang,
Ikhsan : maaf,, maaf mas saya tidak sengaja
Pratama : ……(tidak ada jawaban) (menatap ke Ikhsan dengan Tajam)
Rena : (memperhatikan dengan seksama) kamu Pratama kan??
Pratama : …(mengangguk)
Rena : sekarang kamu udah keliatan berbeda, dulu gak kayak gini, (mengingat masa lalu) kak Ikhsan kenalin ini Pratama teman aku waktu kecil, Pratama ini kakak kelas ku nama nya Ikhsan.
Ikhsan : benarkah, aku Ikhsan salam kenal
Pratama : ……(tidak ada jawaban)
Rena : yuk jalan lagi…
            Mereka bertiga pun pergi bersama ke pasar malam, tapi Ikhsan merasakan aura menakutkan pada Pratama dan di tambah ada seseorang yang mengawasi mereka dari kejauhan. Ikhsan hanya bisa berdiam saja, sedangkan Rena dari tadi sedang asik berbicara masa kecil mereka sambil berjalan.
Ikhsan : kayanya aku dikacangin deh kayak gini(dalam hati Ikhsan)
Pratama : aku pergi ke kamar kecil dulu ya.
Rena : ya, jangan lama-lama ya.
Ikhsan : Ren, kita lihat-lihat kelinci itu yuk.
Rena :  yuk..(pergi ketempat penjualan kelinci)
Rena : wah…kelincinya lucu-lucu dan imut-imut ya
Ikhsan : ya…
            Ikhsan dan Rena melihat kelinci-kelinci tersebut. Tetapi di saat Pratama tidak ada, Ikhsan tidak merasakan aura seperti tadi dan orang yang memerhatikan dia. Ikhsan mulai curiga dengan Pratama.
Ikhsan : Ren, aku pergi ke kamar kecil dulu ya, sebentar saja
Rena : ya, aku tunggu
            Ikhsan meninggalkan Rena, saat sampai ke kamar kecil Ikhsan melihat seseorang yang tercekik tapi tak ada seorang pun selain orang tersebut. Orang tadi terlempar ke dinding kamar kecil dan lari meninggalkan tempat itu. Ikhsan bersembunyi dan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.
Ikhsan : kenapa hari ini aneh sekali? Apa hantu yang melakukannya? Aakhh,, aku harus berpikir positif dan  kencan ini tak boleh gagal…
            Seseorang keluar dari kamar kecil tersebut ternyata Pratama. Ikhsan penasaran dengan sosok Pratama.
Ikhsan : hah?? Tak ada orang lain lagi disana, apakah Pratama yang melakukannya? Aku harus mencari kebenarannya…
            Ikhsan pergi menemui Rena.
Ikhsan : hah..hah..hah(lari kecapen)
Rena : Kak Ikhsan…ada apa kak kok seperti terburu-buru.
Ikhsan : sebaiknya kita pergi Ren, mulai sekarang kamu harus hati-hati dari Pratama…dia mungkin adalah orang yang berbahaya.
Rena : ah gak mungkin kakak, aku udah tau semua sifatnya gak mungkin dia melakukan hal-hal yang jahat.
Ikhsan : mungkin didepan kamu dia baik, tapi tidak menutup kemungkinan kalau dia menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya…lebih baik kita pergi dari sini
            Tiba-tiba mereka berdua di kejutkan Pratama.
Pratama : kalian mau kemana, ayo kita lanjutkan jalan-jalan kita(ucapnya dengan serius)
Rena : tuh kan, dia baik-baik aja kok, yuk kita lanjutin
Ikhsan : tapi kan dia-…baiklah?
            Ikhsan merasakan aura seperti tadi pada saat bertemu dengan Pratama dan ditambah perasaan seperti selalu diawasi orang lain. Di perjalanan, Ikhsan mulai kesal dengan Pratama, tangan Ikhsan mulai dingin seperti es dan ingin memegang pundak Pratama tetapi pada saat Ikhsan ingin memegang, tangan Ikhsan merasakan ada yang aneh, ada orang yang menahan tangannya tetapi waktu Ikhsan berbalik tidak ada siapapun yang memegang dia.
Ikhsan : kenapa ini, aku tidak bisa memegang tubuhnya( dalam hati Ikhsan)
Pratama : kau kenapa, ada suatu masalah.
Ikhsan : oh…ti tidak apa-apa, lanjutkan saja jalannya..
Pratama : ….(tidak ada jawaban)
Ikhsan : ni anak buat kesal aja, sudah ganggu kencanku ditambah dia pintar menyembunyikan jati dirinya, tapi itu masih kesimpulan sementara(dalam hati Ikhsan)
Ikhsan : Ren, pulang yuk…sudah malam nih besok sekolah nanti kamu bisa telat masuk kelasnya.
Rena : hehe..yuk kami pulang dulu ya Pratama…selamat malam
Pratama : …(hanya mengangguk saja)
            Ikhsan mengambil motor nya dan bergegas ingin pulang bersama Rena.
            Dalam perjalan,
Ikhsan : Ren, Pratama itu orang seperti apa sih…misterius amat dia
Rena : dia itu anak indigo, jadi memang sifat nya seperti itu…awalnya sih ku risih dekat dia, tapi lama kelamaan udah biasa kok temanan ama dia…hehe
Ikhsan : oh…begitu ya.
            Di depan rumah Rena,
Rena : makasih ya kak udah anterin aku pulang kerumah
Ikhsan : iya sama-sama…ku pulang dulu ya
Rena :hati-hati di jalan ya kak(tersenyum)
            Ikhsan mengacungkan jempolnya.
            Sesampainya di rumah Ikhsan.
Ikhsan : Der buka pintunya
Deri : iya sabar dulu
            Setelah Ikhsan sudah masuk kerumah, Ikhsan berbaring di tempat tidur sambil memukulkan bantalnya sendiri…
Ikhsan : si**..siapa sih dia itu…
            Saking kesalnya Ikhsan dengan Pratama.
Ikhsan : tapi, dia mendapat kekuatan itu dari mana, jangan-jangan dia.
            Siapakah Pratama tersebut, apakah dia seorang Satria juga.

Tunggu cerita selanjutnya.
                                    Bersambung.


Minggu, 02 Februari 2014

Macred

Macred Satria Psikis.

Biodata :
Nama(Satria Form) : Macred Satria Psikis
Nama(Human) : Pratama
Kemampuan : Telekinesis, Levitation & Astralkinesis
Senjata : Spirit Axe
Hobby : -
Status : -
Debut : 09
Peran : anti-hero

segitu aja ane jelasin, oh ya dalam ceritanya Pratama adalah seorang anak Indigo dan teman masa kecil Rena. Kalo ingin tahu lebih dalam tentang Pratama tunggu aja cerita ane selanjutnya.